IMPIAN
Ketika sang malam mulai berkunjung
Bulan pun ikut berteriak
Memecah lamunan panjangku
Tentang memori sendu masa itu
Dimana cita dan cinta saling berbisik
Menggugah
serpihan kalbu
Namun aku enggan membuat anganku terbangun lagi
Dari sebuah pelangi harapan disenja yang pupus
Yang tak lagi dapat memancarkan keinginanku
Sudahlah kusimpan semua serpihan-serpihan kalbu itu
Karna sudah tak layak lagi untuk ku renungkan
Aku sudah berhenti berimajinasi mendambakannya
Kini langkah baru yang harus aku tempuh
Untuk memancarkan cahaya-cahaya
Yang masih berselimut dibalik mega
Untuk membangkitkan gejolak-gejolak asa
yang masih terkubur dalam relung jiwa
dan perlahan tunjukkan pada dunia bahwa
kita jiwa yang muda mampu menjadi lentera penerang
sukma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar