DAFTAR
ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................................... ii
PETA
KONSEP................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar
Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan
Penulisan............................................................................ 1
C. Rumusan
Masalah.......................................................................... 1
D. Metode
Penulisan.......................................................................... 2
E. Sistematika
Penulisan.................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A.
Pengertian Perubahan Sosial.......................................................... 3
B.
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial.................................................. 4
C.
Perubahan Yang Terjadi Pada Masyarakat Indonesia................... 6
BAB
III PENUTUP.......................................................................................... 9
A. Simpulan........................................................................................ 9
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan dalam masyarakat memang telah ada sejak
zaman dahulu. Namun dewasa ini perubahan –perubahan tersebut berjalan dengan
sangat cepatnya, sehingga membingungkan manusia yang menghadapinya.
Perubahan-perubahan sering berjalan secara konstan.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat
dunia dewasa ini merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan
cepat kebagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern.
Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat, dengan
cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang berada jauh dari tempat
tersebut.
Perubahan akan selalu berlaku pada setiap manusia dan
masyarakatnya, setiap saat dimanapun mereka hidup dan berada. Untuk itu kami
berusaha menjelaskan mengenai perubahan sosial dan bentuk-bentuknya secara
lebih lanjut.
B. Tujuan Penulisan
Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Masyarakat dan Budaya yang
diberikan oleh dosen pengampu yaitu Bapak Drs. Amri. Selain itu untuk memberikan
suatu pengetahuan kepada mahasiswa.
C. Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa pengertian
perubahan sosial?
2.
Bagaimana
bentuk-bentuk perubahan sosial?
3.
Apa perubahan
yang terjadi pada masyarakat Indonesia?
D. Metode
Penulisan
Dalam penulisan makalah
ini penulis menggunakan metode pustaka, yaitu dengan melihat sumber dari buku
dan internet.
E.
Sistematika Penulisan
Berikut adalah
sistematika penulisan makalah ini:
BAB I Pendahuluan terdiri atas latar belakang,
tujuan penulisan, rumusan maslah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II Pembahasan terdiri atas pengertian perubahan
sosial, bentuk-bentuk perubahan sosial, dan perubahan yang terjadi pada
masyarakat Indonesia.
BAB III Penutup terdiri atas Simpulan dan saran.
Untuk mempertanggungjawabkan penulisan
disertai daftar pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan
sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari gejala-gejala sosial yang
ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual sampai yang lebih kompleks.
Adapun
pendapat para ahli tentang perubahan sosial adalah sebagai berikut:
a.
William F. Ogbourn
(1964), mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi unsur-unsur
kebudayaan material dan immaterial, yang ditekankan pada pengaruh besar
unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
b.
Kingsley Davis
(1960), mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi
dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya penggorganisasian
buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahnan-perubahan dalam
hubungan antara buruh dan majikan yang selanjutnya menyebabkan
perubahan-perubahan dalam organisasai ekonomi dan politik.
c.
Mac Iver
(1937:272), mengartikan bahwa perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan
sosial (perubahan yang dikehendaki dan perubahan yang tidak dikehendaki) atau
sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
hubungan sosial.
d.
Gillin dan
Gillin (1957:279), mengartikan perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara
hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, dan ideologi maupun karena adanya
difusi atau penemuan-penemuan barudalam masyarakat.
B. Bentuk-BentukPerubahan Sosial
Perubahan sosial dapat dibedakan
dalam beberapa bentuk, antara lain:
1.
Perubahan Sosial
Yang Lambat Dan Perubahan Sosial Yang Cepat
Perubahan
sosial yang lambat atau evolusi, yaitu perubahan yang memerlukan waktu yang
relatif lama dan beberapa rentetan perubahan – perubahan kecil yang saling
mengikuti dengan lambat. Terjadinya perubahan ini bersifat alamiah tanpa adanya
suatu rekayasa atau perencanaan, yang merupakan upaya masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan keperluan, situasi, dan kondisi baru, yang muncul
sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
Teori
tentang perubahan sosial secara evolusi ini dapat digolongkan ke dalam tiga
kelompok, yaitu:
a.
Didasarkan atas
pandangan teori unilinear theories of
evolution, yang menyatakan bahwa masyarakat mengalami perkembangan melalui
tahap-tahap tertentu, mulai dari sederhana – kompleks – sempurna.
b.
Didasarkan atas
pandangan universals theory of evolution,
yang menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu mengikuti
tahap-tahap tertentu yang tetap, karena perubahan sosial itu terjadi dengan
mengikuti garis evolusi.
c.
Didasarkan atas
pandangan multilined theory of evolution,
yang merupakan gabungan dari kedua
teori di atas, dan lebih mengutamakan adanya penelitian secara ilmiah terhadap
perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat.
Perubahan
sosial yang berlangsung cepat (revolusi),
yang meliputi dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat.
perubahan sosial yang bersifat cepat ini dapat terjadi karena direncanakan atau
tidak direncanakan terlebih dahulu. Agar perubahan sosial itu dapat berlangsung
secara revolusioner, maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
a.
Harus ada
keinginan umum untuk mengadakan perubahan, seperti adanya perasaan tidak puas
terhadap suatu keadaan atau kepemimpinan.
b.
Harus adanya
seorang pemimpin atau kelompok yang mampu mengakomodasi keinginan masyarakat
dan merumuskannya dalam suatu program dan arah gerakan, memimpin dan
menggerakan masyarakat untuk mengadakan revolusi.
c.
Didukung oleh
sistem ideologi dan pandangan hidup masyarakat yang kuat.
d.
Adanya momentum
yang tepat untuk mengadakan suatu gerakan atau perubahan sosial.
2.
Perubahan Kecil
dan Perubahan Besar
Perubahan
kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak
membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat, seperti adanya
perubahan model pakaian. Perubahan ini tidak akan membawa pengaruh besar
tehadap masyarakat secara keseluruhan, karena tidak menimbulkan perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Berbeda dengan apabila terjadi industrialisasi
di mana masyarakat agraris yang semula matapencahariannya dari bertani berubah
menjadi tenaga buruh. Hal ini akan membawa pengaruh besar terhadap perubahan
masyarakat. Misalnya dalam masyarakat petani rasa
kebersamaannya lebih erat yang nampak pada kegotongroyongan, sedangkan dalam
masyarakat industri relatif lebih netral dan kurang kebersamaan sehingga
cenderung individualistis.
3.
Perubahan Yang
Direncanakan Dan Tidak Direncanakan
Perubahan
yang direncanakan (planned change)
atau yang dikehendaki (intended change)
yaitu perubahan-perubahan sosial yang sebelumnya telah direncanakan atau
diprogramkan oleh warga masyarakat.Orang yang menghendaki perubahan dan
memimpin perubahan dalam masyarakat disebut agent
of change. Cara–cara yang dipakai untuk mempengaruhi masyarakat dengan
sistem yang teratur dan direncanakan dinamakan rekayasa sosial (social enginering) atau sering disebut
perencanaan sosial (social planning).
Perubahan
yang tidak direncanakan (unplanned
change) atau tidak dikehendaki (unintended
change), berlangsung di luar perkiraan atau jangkauan masyarakat dan dapat
menimbulkan konsekuensi sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat, tetapi
perubahan ini mungkin dapat diterima oleh masyarakat. Misalnya hilangnya
otoritas kaum bangsawan dalam masyarakat atau berkurangnya peranan alim ulama
dalam kehidupan masyarakat.
C. Perubahan
Yang Terjadi Pada Masyarakat Indonesia
Dalam proses
pembangunan semua pemikiran, teknologi, dan ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk memajukan
suatu bangsa. Karena pemikiran, teknologi, dan ilmu pengetahuan banyak
dikembangkan di luar negeri khususnya negara industri, maka dewasa ini negara
berkembang seperti Indonesia mengalami proses industrialisasi, yaitu
penyebarluasan teknologi dan cara kerja yang lebih produktif. Jadi, dalam
proses industrialisasi ini masyarakat perlu dipersiapkan untuk menerima dan
menggunakan teknologi baru yang dapat membantunya dalam meningkatkan
penghasilan guna kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu, menurut para ahli
sosiologi bahwa untuk mencapai suatu fase perubahan terlebih dahulu
diperlukansuatukematangansosialbudaya.
Di negara industri,
perubahan masyarakat akhirnya telah memungkinkan lahirnya kolonialisme,
sehingga kemajuan negara industri sekaligus telah menghambat negara yang kini
dikenal sebagai negara berkembang seperti Indonesia.
Istilah industrialisme
berbeda dengan pengertian istilah industrialisasi. Industrialisme merupakan
suatu bentuk khusus dari perubahan teknologi. Beberapa ciri industrialisme,
antaralain :
1. Adanyaperbedaandalampembagianpekerjaanantarapihak
yang memproduksi alat alat produksi dan pihak yang menggunakan alat-alat tersebut.
2. Adanya pergantian tenaga kerja manusia oleh tenaga mesin.
3. Penggunaan energi mekanik seperti uap,
listrik dan bahkan nuklirsebagai bahan bakar.
Perbedaan antara konsep
industrialisasi dan industrialisme ialah bahwa dalam proses industrialisme,
perubahan terjadi dengan memaksakan teknologi asing kepada suatu masyarakat
lain ke mana teknolgi tersebut dipindahkan, sedangkan dasar sosial budaya
sebagai persiapan tidak dihiraukan. Lain halnya dengan proses industrialisasi
yang diperkenalkan dengan terlebih dahulu mempersiapkan suatu masyarakat untuk
menerima dan menggunakan teknologi baru tersebut.
Kelemahan
industrialisme ialah tidak memperhatikan bahwa sebagai akibat teknologi yang
baru akan terjadi suatu perubahan hubungan sosial atau hubungan kerja.
Selanjutnya industrialisme juga tidak memperhatikan atau mengadakan perbedaan
antara dampak sosial primer (primary
social effects) dan dampak sosial sekunder (secondary social effects). Dampak sosial primer ialah gejala umum
seperti urbanisaasi, peningkatan mobilitas sosial secara vertikal dan mendatar.
Dampak sosial sekunder merupakan akibat dari perubahan sosial primer tadi dan
ditemukan antara lain dalam bentuk gejala berubahnya cara hidup dan hubungan
dalam keluarga, berkurangnya wibawa lembaga tradisional, timbulnya kebutuhan
rekreasi baru, dan sebagainya.
Kalau kita amati dari
uraian tersebut, maka kita dapat mengatakan bahwa yang terjadi di Indonesia
selama ini adalah bukan industrialisasi akan tetapi industrialisme, karena
dapat kita lihat dari munculnya urbanisasi secara besar-besaran dan
tersingkirnya tenaga kerja tradisional karena telah diganti dengan tenaga
mesin. Lain halnya dengan proses industrialisasi, karena dalam proses ini
sangat memperhatikan keterampilan dan kesempatan masyarakat untuk menikmati
hasil teknologi baru.
Dewasa ini masyarakat
dunia sedang mengalami transisi dari masyarakat industri ke masyarakat pos
industri. Transisi ini terjadi apabila lebih dari lima puluh persen tenaga
kerja terlibat dalam pekerjaan yang bukan produksi atau sejenisnya, melainkan
dalam bidang pelayanan jasa (Doyle paul
Johnson). Jika kita cermati pernyataan ini, nampaknya masyarakat Indonesia
belum termasuk ke dalam masyarakat pos industri sekalipun indikasi mengarah
pada masyarakat pos industri itu sudah nampak. Hal ini dapat kita lihat dengan
bermunculannya layanan-layanan jasa, seperti layanan jasa bank, jasa
transportasi, jasa informasi, jasa komunikasi, jasa pos, jasa bimbingan belajar
dan sebagainya.
Perubahan masyarakat
dari agraris ke masyarakat industri telah menimbulkan berbagai dampak negatif
seperti juga yang dialami masyarakat Indonesia, seperti rusaknya lingkungan
hidup, terjadinya pencemaran udara, air, tanah. Dampak negatif ini baru terkena
pada alam, belum lagi terjadinya pergesran nilai-nilai, sikap, norma-norma
dalam masyarakat, seperti munculnya gejala individualistis, materialistis, dan
sikap hedonisme dan sikap-sikap lain yang tidak sesuai dengan budaya bangsa
Indonesia.
Perubahan sosial lain
yang muncul di masa kini dalam masyarakat Indonesia seperti hilangnya atau
menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi-institusi sosial yang
sudah mapan (terutama institusi politik dan ekonomi), misalnya menurunnya
kepercayaan masyarakat terhadap partai politik, terhadap DPR, terhadap
pemerintah, terhadap bank, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Bentuk-bentukdariperubahansosialituadalahperubahansosial
yang lambat (evolusi) danperubahansosial
yang cepat (revolusi),
perubahankecil, contohnyasepertiadanyaperubahan model pakaiandanperubahanbesar,
yaituterjadinya industrialisasidimanamasyarakatagraris yang
semulamatapencahariannyadaribertaniberubahmenjaditenagaburuh, sertaperubahan
yang direncanakandantidakdirencanakan
Perubahan
yang terjadi pada masyarakat Indonesia adalah industrialisme bukan
industrialisasi karena dapat kita lihat dari munculnya urbanisasi secara
besar-besaran dan tersingkirnya tenaga kerja tradisional karena telah diganti
dengan tenaga mesin. Lain halnya dengan proses industrialisasi, karena dalam
proses ini sangat memperhatikan keterampilan dan kesempatan masyarakat untuk
menikmati hasil teknologi baru. Dan juga masyarakat Indonesia belum termasuk ke
dalam masyarakat pos industri sekalipun indikasi mengarah kepada masyarakat pos
industri itu sudah nampak. Hal ini dapat kita lihat dengan bermunculannya layanan-layanan
jasa, seperti layanan jasa bank, jasa transportasi, jasa informasi, jasa
komunikasi, jasa pos, jasa bimbingan belajar dan sebagainya.
Perubahan
sosial yang muncul di masa kini dalam masyarakat Indonesia seperti hilangnya
atau menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi-institusi sosial yang
sudah mapan (terutamainstitusipolitikdanekonomi),
misalnyamenurunnyakepercayaanmasyarakatterhadappartaipolitik, terhadap DPR, terhadappemerintah, terhadap bank, dansebagainya.
B. Saran
Karena
masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan
sosial, maka:
1.
Sebaiknya
masyarakat mendukung perubahan kearah kemajuan dan juga ikut berperan aktif
untuk mewujudkan masyarakat yang berkembang untuk lebih maju.
2.
Walaupun sudah terjadi
perubahan (perkembangan zaman), sebaiknya warga masyarakat tidak melupakan
kebudayaaan peninggalan nenek moyang dan sebaiknya melestarikan kebudayaan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ruswandi
Hermawan, dkk. Perkembangan Masyarakat
Budaya. Edisi 1. UPI PRESS: Bandung.
Risaely.wordpress.com//perubahan
sosial menurut para ahli.